Dari televisi, Anda sering melihat iklan yang menggambarkan bagaimana
efektifnya antasid (obat maag) dalam menetralkan asam lambung. Apa yang
dikandung obat-obatan antasid tersebut? Ternyata obat-obatan tersebut
mengandung basa, karena hanya basa yang dapat menetralkan pengaruh asam.
Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa
cenderung bereaksi satu sama lain. Reaksi asam dan basa merupakan pusat
kimiawi sistem kehidupan, lingkungan, dan proses-proses industri yang
penting. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka
sebagian dari ion H3O+ asam akan bereaksi dengan sebagian ion OH- basa
membentuk air.
Karena
air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi
penetralan. Persamaan diatas hanya memperhitungkan sebagian ion-ion yang
ada dalam larutan. Apakah yang terjadi dengan ion negatif sisa asam dan
ion positif sisa basa? Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion
yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk itu mudah larut dalam
air, maka ion-ionnya akan tetap ada dalam larutan. Tetapi jika garam itu
sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk
endapan.
Jadi reaksi asam dengan basa disebut juga penggaraman, karena:
Persamaan berikut menunjukkan apa yang terjadi pada semua ionion selama terjadi reaksi penetralan atau reaksi penggaraman.
Jadi reaksi asam dengan basa disebut juga penggaraman, karena:
Persamaan berikut menunjukkan apa yang terjadi pada semua ionion selama terjadi reaksi penetralan atau reaksi penggaraman.
NaCl adalah garam yang mudah larut dalam air. Jadi ion-ion Na+ dan Cl- tetap dalam larutan. Apabila larutan itu diuapkan akan di dapat kristal natrium klorida (NaCl). Untuk melihat proses pembentukan NaCl perhatikan Gambar 16 berikut.
Tujuan dari titrasi adalah menentukan konsentrasi larutan seperti HCl, menggunakan larutan NaOH yang konsentrasinya tidak diketahui. Tahap-tahap titrasi berdasarkan Gambar 17, asumsikan masing-masing larutan 1 L (a). Kemudian mengambil 25 mL larutan HCl dengan menggunakan pipet seukuran (pipet gondok) (b) dan memasukkan pada tabung erlenmeyer (c), ditambahkan 2 tetes indikator. Indikator menunjukkan reaksi dengan adanya perubahan warna, bila titik akhir telah dicapai. Titik akhir reaksi menunjukkan bahwa mol pereaksi sama dengan mol hasil reaksi. Hal ini menandakan bahwa titrasi telah selesai.
Larutan
NaOH diletakkan dalam buret (d). Lalu proses titrasi dilakukan dengan
cara membuka kran buret dan meneteskan setetes demi tetes (e). Jika
telah terjadi perubahan warna berarti titik akhir telah tercapai. Jumlah
mol HCl sama dengan jumlah mol NaOH dengan reaksi:
Selanjutnya kita dapat menghitung konsentrasi larutan HCl. Volume larutan NaOH dibaca dalam buret awal dan akhir titrasi. Lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut.
Selanjutnya kita dapat menghitung konsentrasi larutan HCl. Volume larutan NaOH dibaca dalam buret awal dan akhir titrasi. Lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal 1
Hitung
konsentrasi larutan HCl bila konsentrasi larutan NaOH 1,500 M, volume
larutan HCl 25,00 mL, pembacaan buret awal adalah 1,42 mL, dan buret
akhir 46,10 mL.
Penyelesaian Volume larutan NaOH adalah 46,10 mL – 1,42 mL = 44,68 mL, maka
jumlah mol NaOH =
jumlah mol NaOH =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar