Mekanisme khelasi merkuri dengan menggunakan DMSA terjadi melalui
beberapa proses. Pada penggunaan oral, DMSA diabsorbsi dalam usus halus
dan diedarkan keseluruh tubuh. Satu gugus thiol pada DMSA akan berikatan
dengan gugus thiol pada residu sistein, membentuk suatu ikatan
disulfida. Gugus thiol DMSA yang lain berada dalam bentuk bebas. Gugus
thiol bebas ini akan berperan dalam mengikat merkuri.
Gambar 5. Pembentukan ikatan disulfida antara residu sistein dengan DMSA
Proses
selanjutnya adalah pengikatan merkuri oleh DMSA yang terikat pada
residu sistein. Gugus thiol bebas pada DMSA akan mengikat merkuri yang
terikat pada residu sistein. Jika merkuri yang terikat pada residu
sistein merupakan metil merkuri (CH3Hg+), maka yang pertama terjadi adalah pemutusan ikatan CH3-Hg, setelah ikatan ini putus akan terbentuk kompleks (sistein)-S-Hg-S-(DMSA)-S-S-(sistein).
Meskipun
ikatan thiol-Hg sangat kuat, namun ikatan ini dapat putus dengan
kehadiran gugus thiol atau gugus disulfida yang lain. Pada kompleks
(sistein)-S-Hg-S-(DMSA)-S-S-(sistein), gugus disulfida pada
(DMSA)-S-S-(sistein) saling mempengaruhi ikatan thiol-merkuri pada
(sistein)-S-Hg-. Adanya pengaruh ini menyebabkan pembentukan ikatan
thiol pada DMSA dengan merkuri pada residu sistein. Pembentukan ikatan
yang baru menyebabkan ikatan disulfida (DMSA)-S-S-(sistein) dan ikatan
thiol-merkuri (sistein)-S-Hg putus. Putusnya ikatan tersebut
menghasilkan residu-residu sistein yang bebas merkuri dan bebas DMSA,
serta menghasilkan khelat DMSA-merkuri.
Gambar 6. Mekanisme khelasi merkuri oleh DMSA
Komplek
Hg-DMSA dengan bentuk ini yang stabil lebih larut dalam air. Dengan
demikian kompleks akan lebih mudah diekskresikan dari tubuh melalui
urine. Akhirnya merkuri dapat dikeluarkan dari dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar