Isomerisasi pada Alkana
Sebagaimana
telah kita pelajari di depan bahwa pada senyawahidrokarbon dikenal
istilah isomer. Isomer yang terjadi pada alkana adalah isomer rangka.
Sebagai contoh C5H12 mempunyai isomer:
neopentana atau 2,2–dimetilpropana
Artinya, senyawa dengan rumus molekul C5H12 memiliki 3 isomer. Bagaimana dengan rumus molekul yang lain?
Sifat Alkana
1)
Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam
air. Jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan
hidrokarbon selalu di atas sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.
Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, sepertiCCl4 atau eter.
2)
Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang
berisomer (jumlah atom C sama banyak), titik didih makin tinggi apabila
rantai C makin panjang (bercabang sedikit).
3) Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama (CH4sampai C4H10) berwujud gas. Pentana (C5H12) sampai heptadekana(C17H36) berwujud cair, sedangkan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat.
4) Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2),maka atom- atom H pada alkana mudah mengalami substitusi (penukaran) oleh atom- atom halogen.
==> CH4 + Cl2-> CH3Cl + HCl
metilklorida (klorometana)
==> CH3Cl + Cl2-> CH2Cl2 + HCl
diklorometana
==> CH2Cl2 + Cl2-> CHCl3 + HCl
kloroform (triklorometana)
==> CHCl3 + Cl2-> CCl4 + HCl
karbon tetraklorida
5)
Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan
reaksipembakaran ini selalu menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana
digunakan sebagai bahan bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1 gram alkana
menghasilkan energi sebesar 50.000 joule.
Reaksi pembakaran sempurna:
CH4 + 2 O2-> CO2 + 2 H2O + energi
Reaksi pembakaran tidak sempurna:
CH4 + 3/2 O2-> CO + 2 H2O + energi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar