Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan karat. Lebih
dari separo produksi kromium digunakan dalam industri logam dan sekitar
sepertiga lainnya dalam refraktori (pelapis tahan panas bagi tanur
bersuhu tinggi). Dalam industri logam, kromium terutama digunakan untuk
membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel, dan kobalt. Penambahan
kromium memberikan kekuatan dan kekerasan serta sifat tahan karat pada
paduan logam. Baja tahan karat (stainless steels) mengandung sekitar 14%
kromium. Oleh karena kekerasannya, paduan kromium dengan kobalt dan
tungsten (wolfram) digunakan untuk membuat mesin potong cepat. Kromium
digunakan dalam membuat berbagai macam pernik kendaraan bermotor karena
sangat mengkilap. Penggunaan kromium sebagai refraktori terutama karena
mempunyai titik leleh yang tinggi (1857°C), koefisien muai yang tidak
terlalu besar dan mempunyai bentuk kristal yang stabil.
Kromium digunakan untuk melapisi baja untuk variasi (pernik) kendaraan bermotor dan untuk tujuan dekoratif lainnya. Pelapisan itu dilakukan secara elektrolisis, yaitu dengan electroplating. Untuk tujuan itu digunakan senyawa kromium dengan tingkat oksidasi +6. Dalam prosesnya, kromium mula-mula direduksi menjadi Cr+ baru kemudian menjadi kromium. Akan tetapi, jika larutan yang digunakan adalah Cr3+, ternyata pelapisan tidak teijadi. Hal itu disebabkan ion Cr3+ dalam air terikat sebagi ion kompleks yang stabil, yaitu [Cr(H20)6]3+. Ion kompleks ini tidak mudah direduksi. Jika yang digunakan adalah Cr6+, maka ion Cr3"1" terbentuk dalam suatu lapisan di permukaan logam dan tidak lagi bereaksi dengan air, melainkan langsung direduksi menjadi unsur kromium (Cr).
Kromium digunakan untuk melapisi baja untuk variasi (pernik) kendaraan bermotor dan untuk tujuan dekoratif lainnya. Pelapisan itu dilakukan secara elektrolisis, yaitu dengan electroplating. Untuk tujuan itu digunakan senyawa kromium dengan tingkat oksidasi +6. Dalam prosesnya, kromium mula-mula direduksi menjadi Cr+ baru kemudian menjadi kromium. Akan tetapi, jika larutan yang digunakan adalah Cr3+, ternyata pelapisan tidak teijadi. Hal itu disebabkan ion Cr3+ dalam air terikat sebagi ion kompleks yang stabil, yaitu [Cr(H20)6]3+. Ion kompleks ini tidak mudah direduksi. Jika yang digunakan adalah Cr6+, maka ion Cr3"1" terbentuk dalam suatu lapisan di permukaan logam dan tidak lagi bereaksi dengan air, melainkan langsung direduksi menjadi unsur kromium (Cr).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar